Minggu, 20 Juli 2014

bersembunyi dalam kebohongan

Ia seperti api
Kebohonganku
Amarahku..

Ia bagai air bah
Meluluh lantakkan semuanya
Membuka gerbang kebencian

Ia seperti pedang
Bagai belati tajam yg menggores nurani

Mata ini tak lagi berair
Lisan ini tak lagi memaki..

Namun, hati ini terluka
Menebarkan amarah dan kebencian dalam raga
Dan
Tersiksa karena masih mencintainya..

Mencintai dalam luka.
Sampai kapan?
Akankah hati ini dapat kembali dan menemukan dia yg lain?

Aku mencintaimu...
Dalam diam dan tanpa kau tau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar