Kamis, 10 Oktober 2013

sebuah senyuman

saat itu aku merasakan kesakitan.tubuhku bergetar dan tak mempunyai tenaga untuk bergerak memberikan posisi yang nyaman pada tubuh ini. dan tak lama aku tak sadarkan diri. cukup lama aku tak sadar hingga akhirnya aku mulai bisa membuka mataku secara perlahan. namun tak ada bedanya. tubuhku masih terasa sangat lemas. kepalaku pusing dan tak lama aku tak sadarkan diri lagi. begitu seterusnya hingga 1 jam kemudian aku tak juga menunjukkan pertanda akan membaik. akhirnya aku dibawa ke klinik. namun apa yang terjadi? perawat di sana mengatakan aku hanya cari perhatian. Astaghfirullah.. bagaimana mungkin aku mencari perhatian dengan cara tersebut?? aku kesakitan. kupaksakan diri untuk bangun ketika teman-temanku menjemputku. aku berusaha keras untuk berjalan dan secepatnya meninggalkan ruangan itu. namun lagi-lagi aku tidak kuat menahan tubuhku sendiri dan aku pingsan lagi.
hatiku sakit. selama ini aku mencoba tegar dan mencoba menghadapi semuanya sendiri. aku tidak ingin orang-orang tau tentang penyakitku. tetapi kenapa dengan sikap tegar yang selama ini kuciptakan tetap tidak ada yang menghargaiku??

Selasa, 18 Juni 2013

mama, tenanglah. kami bahagia..

ma, apa kabar? kami kangen banget sama mama.
ma, aku udah besar. kelas 2 SMA sekarang. jeny sekarang udah kelas 5. tapi dia tinggi ma. udah setelingaku..
ma, aku sekarang sekolah di pondok pesantren. aku berjilbab ma. bukan karena statusku sebagai santri. tapi Insya Allah ini udah dari hatiku.
ma, usaha papa makin maju. alhamdulillah ya..
ma, aku sekarang punya ibu baru. aku manggilnya umi. mama kenal dia kok. dia baik. aku sama jeny sayang sama dia ma. mama jangan jelous ya.. seperti apapun dia tetep gag bisa gantiin posisi mama di hati kami.
ma, aku punya 2 adik baru. namanya dina sama rafa. lucu-lucu deh.
ma, aku sekarang udah gag manja lagi lo.. malu soalnya udah gede.
ma, aku sakit. sakitku parah. tiap hari harus minum obat terus. gede-gede pula. tapi gag papa dehh..
ma, aku gag tau bisa hidup berapa lama. gag tau akan mendampingi papa terus atau malah menyusul mama..
ma, aku kaya mama. keras kepal.. gag papa ya ma. yang penting kan gag ganggu orang.. heh
ma, mama di sana tenang aja ya.. kami disini bahagia..

Selasa, 30 April 2013

Cinta, apakah cukup sampai disini?



Aku menyayanginya. Tentu saja!. Dia lelaki pertama yang dapat menyadarkanku dari trauma masa lalu. Perasaan ini tumbuh begitu saja tanpa kusadari. Hatiku bahagia manakala dengan sikapnya dia memberikan pengharapan membalas perasaanku. Juga sikap teman-temannya yang menambah harapan ini seolah menjadi pasti.
                Ternyata, harapan itu tak pernah sampai. Hubungan kami hanya berkembang hingga ‘hubungan tanpa status’. Sebuah relation yang sangat kubenci. Namun, apa yang bisa kulakukan? Aku tidak punya nyali untuk meminta kepastian status dalam keganjalan ini. Yang kulakukan hanyalah menunggu dan diam dalam keputusasaan.
                ‘dia gay!’. 2 kata itu meluncur begitu cepat dari bibir temanku yang kuyakini dia tak tega untuk mengatakannya. Sontak air mataku meleleh tak dapat ditahan. Hatiku sakit. Tapi apa daya? Semuanya sudah terjadi. Perasaan ini tumbuh dengan subur dihatiku yang selama ini hampa. Aku buta akan kebenaran ini. Mencoba menepis bahwa ini bukanlah fakta yang harus kupercayai. Kuputuskan untuk terus melangkah dengan perasaan ini. Tak peduli bagaimana kondisinya. Tekadku, aku tak akan pernah mengalah pada bayangan semu yang tak kuketahui keberadaannya. Aku tidak rela sesuatu yang hampir kuraih harus dirampas oleh sosok yang tidak seharusnya. Mungkin aku gila. Semua ini karena aku menyayanginya.. tak mengapa jika dia tak memilihku dan menyukai wanita lain. Yang penting bukan dengan lelaki itu!, doaku.
                Setelah melalui pembuktian yang panjang dan membingungkan, ternyata semua itu tidak benar. Aku bersyukur, lega dan bahagia.
                Namun ternyata kebahagiaan ini tak bertahan lama. Malaikat sepertinya mendengar do’aku saat itu. Dia sepertinya menyukai wanita lain. Semua ini lagi-lagi berasal dari bbir temanku. Saat itu juga, refleks aku mempercayainya. Kenapa? Karena aku nggak pernah tau perasaannya yang sebenarnya. Fikiran buruk membayangiku. Apa aku dipermainkan? Bisa saja. Karena perasaannya samar dan menipu.
                Tuhan, sebenarnya apalagi ini? Apakah benar harapku adalah sebuah kesia-siaan belaka? Namun, nasi telah menjadi bubur. Aku menyayanginya dan aku berjanji akan melepasnya jika ia menemukan kebahagiaannya dengan wanita lain.
Aku rela..
                Cinta, apakah cukup samapai disini? Haruskah semua ini ku akhiri sekarang??
                Pelan tapi pasti, aku melangkah pergi..


Jumat, 01 Maret 2013

Tuhan

Tuhan,
 aku tidak ingin menggugatmu,
 bertanya-tanya kepadamu, 
atau pun menangis histeris menyesali keadaanku.
tapi tolong,
dengarkan do'a singkatku..

Tuhan,
 aku gag minta sembuh. 
tapi tolong,
 bantulah dokter menemukan penyakitku..

Tuhan, 
aku gag ingin diobati biar sembuh. 
tapi tolong,
 tenangkan hati dan fikiran orang tuaku untuk tidak selalu memikirkanku..

Tuhan,
 aku gag minta berumur panjang.
 tapi tolong,
 bantu aku untuk menjadi sosok yang berguna dengan sisa tenagaku..

aminn

Kamis, 24 Januari 2013

HTS

hubungan tanpa status. sebuah hubungan yang rumit, gantung, tanpa kepastian dan membuat sakit hati. walau begitu, tetap banyak orang yang menikmati permainan tanpa kepastian itu. aku juga tidak menyukainya. tapi aku sering terjebak di dalam pusarannya dan terlena. tidak menyadari apa yang terjadi hingga aku merasa lelah dan bosan karena semuanya. aku ingin menuntut sebuah kepstian. namun lagi lagi, aku tidak tau apa yang mesti kulakukan. hanya menunggu hingga bosan lalu pergi dengan perlahan.
berkali-kali aku mencoba menikmati kesenangan sesaat itu. namun aku tetap tidak bisa. karena sejatinya, aku menginginkan kejelasan dan status dari hubunganku.namun lagi-lagi, semua kata dan keberanian tercekat dalam tenggorokan. tak mampu keluar.. perlahan namun pasti, kakiku melangkah mundur.
aku gagal..

#numpang curhat